Aturan baru Whatsapp membuat pengguna harus menyetujui pembagian data pengguna WhatsApp kepada induknya yakni Facebook. Aplikasi yang cukup populer di Indonesia ini pun banyak mendapat kecaman bahkan sempat ‘diledek’ oleh Telegram. ⠀
Lantas, bagaimana pendapatmu terhadap kebijakan baru WhatsApp? Apakah kamu tetap akan setia menggunakannya atau justru ingin pindah aplikasi lain? Berikut 3 aplikasi yang cocok digunakan sebagai pengganti WhatsApp!
1. Line

Line adalah salah satu aplikasi media perpesanan yang cukup populer karena stikernya. Line sendiri mengalami masa-masa emas di Indonesia di tahun sebelumnya.
Laporan perusahaan mencatat ada sekitar 38 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia. Sayangnya, jumlah ini terus menurun hingga 13 juta di kuartal ketiga 2020.
2. Signal

Signal merupakan aplikasi yang dibuat oleh pendiri dari WhatsApp yakni Brian Acton. Yang membuat Signal berbeda dari WhatsApp adalah tujuan dari aplikasi sendiri. Acton dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg bersitegang perihal masa depan WhatsApp yang mengakibatkan Acton keluar dari Facebook pada 2017.
Signal baru terdengar beberapa minggu belakangan karena Elon Musk menyarankan orang-orang untuk menggunakan aplikasi ini sebagai pengganti WhatsApp.
3. Telegram

Telegram dapat menjadi alternatif lain dalam perpesanan. Telegram memiliki tampilan antar muka yang tidak rumit, serta terkenal dengan kerahasiaan data penggunanya.
Telegram menjadi salah satu pesaing kuat WhatsApp. Data Hootsuite menyebut Telegram memiliki setidaknya 400 juta pengguna aktif bulanan yang tercatat pada Oktober 2020.