Memulai bisnis dengan menawarkan produk baru di pasar bukan hal yang mudah. Termasuk salah satunya Perusahaan besar seperti Google harus melakukan edukasi pasar tentang kebutuhan produk tersebut.
Mengapa hal seperti itu bisa terjadi? Banyak produk baru yang muncul, sayangnya tidak semua produk sukses di pasaran. Bahkan tak sedikit perusahaan seperti google pun mesti menarik kembali produk-produk yang sudah diluncurkan karena tidak terlalu diminati oleh konsumen di pasaran.
Berikut adalah 7 Produk Google Yang Gagal Bersinar Di Pasaran:
1. Google Wave
Layanan Google Wave hampir mirip dengan Hangout milik Google yang memungkinkan penggunanya saling mengirim pesan dan bahkan mengedit dokumen.
Tetapi masa hidup dari Google Wave tidak berlangsung lama, akibat penggunanya yang membingungkan. Google Wave hanya mampu untuk bertahan sekitar satu tahun sebelum ditutup pada agustus 2010.
2. Google Answer

Ide awal munculnya layanan Google Answer berasal dari pendiri google, Larry Page, beserta tim kecilnya yang terdiri empat orang. Google Answer merupakan cikal bakal Google Search yang telah menjadi raksasa mesin pencarian internet terkini.
Google Answer bertahan selama lebih dari empat tahun tetapi berhenti menerima pertanyaan sejak tahun 2006.
3. Google Glass

Google pertama kali meluncurkan produk kacamata pintarnya, Google Glass, pada tahun 2012. Tetapi, perangkat itu tidak pernah sampai diproduksi massal.
Edisi pertama Google Glass mengalami sejumlah masalah, seperti privasi, desain yang kuno, kegagalan software dan harganya yang cukup tinggi.
Google mengakhiri penjualan Google Glass untuk konsumen pada januari 2015, tetapi mereka terus menjual perangkat ini ke bisnis dan terus mengerjakan Google Glass versi baru.
4. Google Buzz

Google Buzz adalah layanan jejaring sosial pertama milik Google dan menjadi cikal bakal adanya Google Plus. Layanan Google Buzz terintegrasi kedalam Gmail, tetapi dihinggapi masalah privasi yang tidak pernah terselesaikan.
Perusahaan ini mengumumkan pada oktober 2011 jika layanan Google Buzz ditutup untuk fokus pada Google Plus sebagai penerusnya.
5. Google Notebook

Sebelum adanya layanan Google Docs, terlebih dahulu hadir Google Notebook yang merupakan tempat untuk menulis dokumen yang dapat dibagikan atau dipublikasikan.
Google menghentikan pengembangan Notebook pada tahun 2009 dan secara resmi mematikannya pada juli 2012. Setelahnya, Google fokus untuk mengembangkan Google Docs yang kita pakai hingga saat ini.
6.Google Catalogs

Seiring berkembangnya tren belanja online, Google juga punya layanan yang berfungsi layaknya situs ecommerce, dinamakan Google Catalogs. Layanan tersebut merupakan program belanja interaktif yang katalognya tersedia dalam bentuk digital.
Sayangnya, Google Catalogs lagi-lagi ditutup pada tahun 2015. Awalnya Google terlebih dahulu menutup Catalogs versi mobile pada tahun 2013 dan mematikan versi desktopnya dua tahun kemudian.
7. Google Video

Sebelum mengakuisisi Youtube, Google memiliki layanan streaming video bernama Google Video. Google Video diluncurkan pada tahun 2006 dan hanya menerima unggahan video sampai tahun 2009.
Tetapi, Google Video dan Youtube hidup berdampingan hingga Agustus 2012 ketika Google akhirnya mematikan platform Video untuk selamanya.
Itulah pembahasan singkat mengenai 7 produk Google yang gagal bersinar di pasaran, dari situlah kesimpulan yang dapat kita ambil yakni sekelas perusahaan besar seperti Google saja bisa mengalami namanya kegagalan.
Jadi untuk kita yang ingin memulai bisnis intinya tetap fokus dan terus berinovasi.