Proyektor adalah perangkat yang akan membantu untuk menampilkan gambar atau video yang dari komputer atau laptop ke layar atau tembok dan menghasilkan gambar yang lebih besar. Alat ini akan mengintegrasikan cahaya atau sistem optik agar dapat menampilkan gambar.
Proyektor biasa digunakan untuk melakukan presentasi di kelas atau kantor agar presentasi tersebut dapat dilihat dengan jelas oleh semua orang. Namun, saat ini proyektor tidak hanya digunakan untuk melakukan presentasi saja, tapi juga untuk kebutuhan hiburan.
Kini, teknologi proyektor pun sudah semakin canggih dengan adanya fitur-fitur tambahan. Ketika ingin membelinya tentu terdapat beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.
Apalagi jika kita merupakan orang awam yang memiliki pengetahuan sangat minim mengenai proyektor. Nah, agar tidak bingung, inilah cara memilih proyektor yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.
Daftar isi
1. Tentukan tipe teknologi proyektor: DLP, LCD, atau LCoS?
DLP (Digital Light Processing) : Tak sebagus LCD, DLP juga akan menampilkan gambar yang cerah dengan akurasi warna yang baik, akan tetapi DLP justru bisa memberikan rainbow effect yang cukup mengganggu.
LCD (Liquid Crystal Displays) : LCD menghasilkan kualitas gambar yang bagus dibandingkan DLP, namun jika digunakan pada resolusi yang besar akan muncul screen door effect yang membuat piksel terlihat.
LCoS (Liquid Crystal on Silicone) : Perpaduan antara DLP dan LCD. Teknologi LCoS mampu memproyeksikan gambar dengan sangat terang dan memberikan gambar yang tajam seperti proyektor LCD, dan memberikan akurasi warna dan kontras yang tinggi seperti proyektor DLP.
2. Ketahui kebutuhan kamu

Sebelum membeli proyektor tentu kamu perlu menyesuaikan dengan kebutuhan kamu. Apakah proyektor ini akan kamu gunakan untuk di kelas, kantor, atau mungkin hall besar.
Luas ruangannya pun perlu kamu perhatikan agar kamu membeli proyektor yang me mumpuni dan sesuai.
3. Tentukan brightness (lumens)

Brightness atau lumens adalah salah satu komponen yang perlu kamu pertimbangkan. Untuk mempertimbangkan lumens, sesuaikan dengan tempat dan kegiatan apa yang kamu akan lakukan. Ukurannya berkisar 800-4.000 lumens.
- Sekolah dan kantor: >2000 lumens
- Home theater: 800-1000 lumens
4. Fitur yang dimiliki

Terdapat beberapa fitur yang dimiliki oleh proyektor. Fitur-fitur ini perlu kamu pertimbangkan agar dapat memenuhi kebutuhanmu akan alat ini. Proyektor terbaru sudah dilengkapi dengan port USB, VGA, SD Card, HDMI hingga built-in speaker.
5. Merk Proyektor

Beli lah proyektor dengan merk terpercaya. Selain untuk ketahanannya, urusan service dan garansi akan kamu dapatkan. Jika suatu ketika proyektor yang kamu beli mengalami kerusakan, maka kamu tidak perlu repot memperbaikinya.
6. Perhatikan ukuran resolusi

Semakin besar resolusi gambar, maka semakin besar gambar yang akan ditampilkan. 800×600 atau 480.000 pixel adalah resolusi standar yang bisa kamu gunakan untuk melakukan presentasi.
Jika digunakan untuk menonton film kamu bisa menggunakan resolusi SVGA 800×600, XGA 1024×768, dan SXGA 1080x1024x768 agar dapat menampilkan gambar yang jernih dan tajam.
7. Budget yang dimiliki

Dari semua tips yang sebelumnya dijelaskan, sebelum membeli perangkat ini tentu kamu harus menyiapkan uang agar dapat membelinya. Terdapat berbagai macam merk proyektor, mulai dari yang mahal hingga yang murah. Ada harga ada kualitas, namun tentunya kamu perlu merogoh kocek lebih dalam.