Pemeran Darth Vader dalam trilogi Star Wars (1977, 1980, 1983), David ‘Dave’ Prowse meninggal dunia. Penggemar Star Wars pasti tahu dengan karakter Darth Vader. Ia adalah sosok musuh utama di trilogi ‘Star Wars’.
Mudah terhasut adalah gambaran dari karakter Darth Vader. Hampir semua sifatnya adalah sebagai seorang penjahat. Walaupun dikenal sebagai sosok yang jahat, kenapa Darth Vader disukai banyak orang, ya? Ini jawabannya
Aktor Dave Prowse, yang memerankan Darth Vader dalam Star Wars, wafat pada 28 November 2020 di usia 85 tahun.
Sebelumnya, pemeran Princess Leia, Carrie Fisher, tutup usia karena sakit pada 2019. Pemeran sosok Major Caluan Ematt, Andrew Jack, juga berpulang karena COVID-19.
Pemeran Star Wars lain menyatakan kehilangan

Meski telah menjadi aktor selama 50 tahun, peran Sith Lord dalam Star Wars-lah, yang membuat karirnya meroket dan dikenal khalayak internasional.
Sayangnya, aksen West Country* Prowse tak cocok saat ia memerankan tokoh jahat, sehingga dialognya di-dubbing.
Ini karakter Darth Vader yang identik dengan lightsaber itu.
Darth Vader, pertama kali muncul pada Star Wars 1977. Dikisahkan, ia bernama Anakin Skywalker, seorang anak keluarga miskin di planet Tatooine yang menjadi budak. Kemudian, ia bertemu dan dilatih oleh Jedi Knights, Qui-Gon Jinn dan Obi-Wan Kenobi, hingga berpotensi jadi Jedi terkuat yang pernah ada.
Namun, ia tergoda kekuatan dark side dan menyalahgunakan kekuatannya. Ia pun menjadi Sith Lord Darth Vader dengan kekuatan yang teramat kuat.
Kenapa, ya, orang-orang suka Darth Vader meski ia tokoh antagonis?
Sebuah penelitian terhadap 232.000 pengguna CharacTour — aplikasi kuis kepribadian yang mencocokan individu dengan karakter fiksi yang paling mirip dengan mereka — mengungkap bahwa tokoh jahat disenangi karena mereka adalah fiksi dan “merefleksikan” diri kita sendiri.
“Studi ini menunjukkan bahwa karakter seperti Darth Vader berpotensi menarik bagi orang-orang bukan karena [karakter itu] berlawanan dengan diri kita namun karena sebenarnya [karakter tersebut] merefleksikan bagian dari diri kita” – Rebecca Krause-Galoni (Ketua Penulis Penelitian).
Selain itu, tokoh jahat di Star Wars seperti Darth Vader dianggap konsisten dalam meraih tujuannya, serta percaya diri sebagai seorang pemimpin.
Prowse lebih memilih Darth Vader ketimbang Chewbacca karena, “Anda selalu mengingat orang jahat.”