detakhukum.id – Aksi teror kembali terjadi di Sigi, Sulawesi Tengah, empat orang dalam satu keluarga tewas setelah mengalami penganiayaan oleh orang tak dikenal pada Jumat, 27 November 2020.
Ini merupakan aksi ke-6 selama 2020. Pelaku teror itu diduga merupakan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Siapa sebenarnya Ali Kalora dan bagaimana rekam jejaknya?
Ali kalora bernama asli Ali Ahmad. Kalora adalah nama desa, tempat kelahiran Ali. Ia bergabung dengan kelompok Santoso pada 2011, setelah mengikuti salah satu dari 3 kali pelatihan militer yang dilakukan Santoso di tahun itu.
Sejak 2011, Kalora terlibat dalam serangkaian teror yang dilakukan Santoso Cs.
Orang ketiga di MIT
Ali Kalora awalnya cuma pengikut biasa. Setelah Sabar Subagyo alias Daeng Koro tewas pada 2015, ia masuk lingkaran dekat Santoso bersama Muhammad Basri Baco alias Bagong.
Tapi, Bagong yang menjadi wakil Santoso karena punya rekam jejak kriminal yang lebih komplet.
Setelah Santoso meninggal pada 18 Juli 2016, MIT sempat dipimpin Basri. Dua bulan berselang Basri ditangkap polisi pada 14 September 2016.
Selepas itu, Ali Kalora memimpin MIT.
Ragam teror MIT era Ali Kalora
Selepas dipimpin Ali. MIT kembali menebar teror:
- Diduga membunuh seorang petani bernama Simson alias Suju, Kamis (3/8/2017).
- Diduga membunuh Ronal Batau alias Anang (34), penambang emas tradisional di Desa Salubanga, Sausu, Parigi Moutong, Minggu (30/12/2018)/
- Diduga menembaki dua polisi yang mengevakuasi jasad Ronal, (31/12/2018).
- Terlibat kontak senjata dengan satgas Tinombala dan menewaskan Bharatu Moh Syaiful, Jumat (13/12/2019).
- Diduga mengeksekusi satu keluarga dan membakar gereja di Sigi, Jumat (27/11/2020).