detakhukum.id – Jumlah suara elektoral yang didapat Joe Biden melampaui petahana Donald Trump di Pemilu AS. Dengan memperoleh 279 suara elektoral (versi Associated Press sudah mencapai angka 290), Biden dipastikan menjadi presiden AS ke-46.
Kemenangan Biden ini didukung sejumlah faktor. Salah satunya, dukungan dari kaum milenial dan gen Z. Lantas, apalagi yang membuat Biden menang atas Trump?
Daftar isi
Awalnya, karena publik lelah dengan drama Trump
Selama 4 tahun Presiden Donald Trump menjabat, perpecahan dan kekacauan menjadi begitu dominan di AS. Publik lelah dan menginginkan pemimpin baru.
Joe Biden pun muncul menjadi sosok yang didambakan setelah berjanji untuk menyatukan kembali AS dan “mengobati luka” yang diberikan Trump.
“Apa yang tidak dipahami oleh banyak pakar dan aktivis Demokrat adalah bahwa orang-orang lelah dengan drama yang dibuat oleh Trump. Mereka lelah dengan keberpihakan”. ucap Lis Smith dikutip theatlantic, 7 November 2020.
Didukung orang kota dan pinggiran
Dibanding 2016, dukungan Biden (Demokrat) tampak naik di 71% daerah dari 436 wilayah metropolitan berskala besar. Kemudian, 63% suara di daerah metropolitan berskala kecil dan sedang juga memilih Biden.
Bahkan, perolehan suara Biden di pinggiran kota Philadelphia dan Detroit, melampaui perolehan suara Donald Trump. Ini membantu membalikkan Pennsylvania dan Michigan menjadi pendukung Biden.
Dipilih para sarjana
Biden cukup banyak dipilih sarjana. Di daerah dengan 20% hingga 30% penduduknya berijazah S1, sebanyak 75% penduduknya condong memilih Demokrat. Pun begitu didaerah dengan 30% penduduknya yang berijazah S1, 87% penduduknya ke Demokrat.
Sebaliknya, daerah dengan 20% hingga di bawah 15% penduduknya berijazah S1, mereka condong memilih Republikan.
Ini tampak di Gwinnett, Georgia. 1 dari 3 warganya bergelar sarjana. Di sana Biden menang sekitar 18% poin.
Dipilih milenial dan gen Z
Biden cukup banyak dipilih milenial dan gen Z. Di daerah dengan total penduduk berusia 18-34 tahun berjumlah kurang dari 20%, sebanyak 54% warganya beralih memilih Demokrat.
Hal serupa berlaku untuk di daerah dengan total penduduk berusia 18-34 tahun berjumlah 20-25%, sebanyak 56% warganya beralih memilih Demokrat.
Begitu juga di daerah dengan total penduduk berusia 18-34 tahun berjumlah lebih dari 25%, sebanyak 67% warganya beralih memilih Demokrat. (theguardian/narasi/dh)