Beberapa orang memilih mencintai dalam diam sebagai jalan ninjanya. Berlindung dibalik kata-kata cinta tak harus memiliki. Asal dia bahagia, katanya tak apa kalau terluka. Padahal sebenarnya dalam hati ngenes dan sangat putus asa ingin bahagia bersama dia yang dipuja.
Pelik-pelik bagi si pecinta dalam diam, masing-masing punya resiko kehilangan. Mungkin itu yang bikin mereka ogah keluar dari kenyamanan mencintai dalam diam. Rasa takut dan malu yang selalu jadi kambing hitam, takut dia pergi kalau tahu perasaan sebenarnya.
Daftar isi
Buat Si Dia, Kamu Gak Pernah Dianggap Ada
Jangankan buat nembak, kenalan aja gak berani. Cuma bisa mengamati keindahannya dibalik semak-semak. Di notice enggak, malah gatel-gatel digigit semut rang-rang. Ingin menggapainya tapi sadar kalau diri ini cuma remahan rengginang sisa lebaran tahun lalu.
Susah Move on
Kalau nembak terus ditolak, diketawain, terus di najis-najisin itu masih mending. Kita jadi tahu kapan waktunya buat move on. Tapi karena memilih mencintai dalam diam, jadi gak tahu kapan untuk memulai babak baru dalam kehidupan.
Cuma bisa mimpi tentang skenario menyenangkan sampai akhirnya tersadar karena jatuh dari tempat tidur akibat tidurnya kurang ketengah. Bangke emang.
Pengen Cemburu Tapi Sadar Kalo Bukan SIapa-Siapa
Cemburu? emangnya siapa? jadi secret admirer itu berat bos, kamu gak akan kuat biar aku aja. Ngeliat si dia mesra-mesraan sama pacarnya ingin rasanya aku sledding ginjalnya tapi balik lagi aku bukan siapa-siapa. Cuma bisa ngomong kasar dalam hati aja.
Cuma Buang-Buang Waktu
Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, tapi si dia tetap jauh. Mendedikasikan waktu yang berharga untuk seseorang yang bahkan tak menganggap ada. Jatohnya malah jadi menyakiti diri sendiri.
Ibarat nonton channel youtube ashiap-ashiap 24 jam non stop. Seneng kagak, sakit mata iya.
