Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Tutorial

Cara Mengconvert MyISAM Ke InnoDB Menggunakan Litespeed Cache

14
×

Cara Mengconvert MyISAM Ke InnoDB Menggunakan Litespeed Cache

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Sobat blogger ingin merubah Storage engine kalian dari MyISAM ke InnoDB? Sebelum itu mari kita bahas tentang kedua storage engine ini mana yang lebih baik. 

Storage engine sendiri yaitu cara bagaimana data disimpan, di edit ataupun diambil dari suatu tabel. Karenanya dalam satu database kita bisa membuat banyak macam jenis storage engine pada masing-masing tabelnya.

Example 300x600

Nah kelebihan dari MySQL adalah kita dapat mendefinisikan tipe untuk tiap tabel. Mysql menyediakan banyak storage engine, namun yang paling populer digunakan adalah MyISAM dan InnoDB. 

Perbedaan antara InnoDB vs MyISAM

Jika dibilang perbedaan dan mana yang lebih unggul. Sebetul nya, keduanya cukup signifikan dan cukup bagus tergantung kebutuhan dan keperluannya, bahkan jika perlu dalam satu database bisa menggunakan storage engine yang berbeda-beda loh.

Berikut ringkasan perbedaan fitur InnoDB vs MyISAM :

  • InnoDB lebih baru dalam hal pengembangan sementara MyISAM lebih dulu ada.
  • InnoDB lebih kompleks, sementara MyISAM lebih sederhana.
  • InnoDB semakin ketat dalam integritas data, sementara MyISAM longgar.
  • InnoDB menerapkan penguncian tingkat baris untuk insert dan update baris, sementara MyISAM menerapkan penguncian tingkat tabel.
  • InnoDB memiliki transaksi, sementara MyISAM tidak.
  • InnoDB memiliki kunci asing (Foreign Key) dan constraint sementara MyISAM tidak.
  • InnoDB memiliki sistem recovery lebih baik daripada MyISAM.
  • MyISAM memiliki indeks pencarian teks penuh (full text search) sementara InnoDB tidak.
Baca juga:  Cara Menambahkan Dukungan Kutipan (Excerpt Support) untuk Halaman Pada WordPress

Kelebihan menggunakan InnoDB :

  • InnoDB cocok digunakan dimana integritas data lebih prioritas.
  • Lebih cepat dalam insert update tabel karena menggunakan tingkat penguncian baris.
  • Mendukung transaksi antar tabel seperti commit, rollback ataupun crash recovery (system recovery lebih baik dari pada MyISAM).

Cara Mengconvert MyISAM ke InnoDB

Jika sobat menggunakan Litespeed Cache pilihan mengconvert dari MyISAM ke InnoDB sudah tersedia di plugin cache ini, Jadi gak usah repot-repot lewat cpanel, Sobat bisa langsung saja mengconvertnya secara langsung dan litespeed cache pun merekomendasikan untuk menggunakan system engine InnoDB.

Baca juga:  Cara Setting SMTP MAIL WordPress Tanpa Plugin

Berikut ini cara mengconvert MyISAM ke InnoDB

  1. Install Litespeed Cache

Jika sobat belum menggunakan plugin cache ini sobat bisa menginstalnya terlebih dahulu. Plugin ini rekomendasi selain gratis dan komplit, cocok sekali untuk hosting yang menggunakan server litespeed.

  1. Convert Ke InnoDB

Setelah terpasang sobat langsung saja mengklik pada database dan langsung saja scroll kebawah, disitu akan ada tertulis Database Table Engine Converter, dan sobat langsung saja mengconvert nya.

Jika sudah selesai terconvert semua maka akan ada notif “We are good. No table uses MyISAM engine” seperti gambar dibawah.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *