Pemerintah China membatasi penggunaan mobil Tesla untuk staf militer dan pegawai instansi pemerintahan. Pembatasan ini terjadi setelah para pejabat senior China dan AS mengadakan pertemuan di Alaska.
Ini merupakan interaksi tatap muka pertama sejak Presiden AS Joe Biden Menjabat.
Pemerintah China melarang kendaraan Tesla menjadi fasilitas militernya, karena khawatir kamera EV yang dipasang pada mobil dapat menjadi sumber kebocoran keamanan data nasional.
Kamera EV di mobil Tesla dapat merekam gambar secara konstan dan mendapatkan data termasuk kapan, bagaimana dan dimana kendaraan itu digunakan, serta daftar kontak ponsel yang disinkronkan dengannya.
Hal tersebut membuat pemerintah China khawatir jika data mereka akan dikirim kembali ke AS.
China adalah pasar terbesar Tesla setelah AS. China menyumbang sekitar seperempat dari penjualan global Tesla pada tahun 2020.
Tesla Made in China Model 3 dan Model Y menguasai sekitar 13% dari pasar kendaraan listrik di China dalam dua bulan pertama tahun 2021.
Saham Tesla yang naik lebih dari delapan kali lipat pada tahun 2020, sekarang mengalami penurunan hampir 4,4 persen pada awal perdagangan New York pada jumat, 19 Maret 2021.
Elon Musk selaku Co-Founder and CEO Tesla menanggapi “Jika Tesla menggunakan mobil untuk memata-matai di China atau di mana pun, kami pasti akan ditutup”. (narasitech)