Selain itu, jika jumlah produksi ikan tangkap naik, tidak adanya gudang pendingin untuk menyimpan ikan dan kurangnya pengetahuan dan informasi pasca panen ikan tangkap pada masyarakat khususnya nelayan.
Beberapa masalah di atas sudah menjadi perhatian penting pemerintah setempat hingga Mentri KKP.
Pemerintah mulai bekerja sama dengan masyarakat untuk mewujudkan mimpi indah di Natuna. Beberapa rancangan kerja dan bahkan sudah ada yang dimulai adalah:
Kunjungan kerja dan sosialisasi oleh Mentri KKP yang memberi himbauan untuk tidak membuang sampah plastik dan yang tidak bisa terurai ke dalam laut karena dapat berdampak buruk bagi kelestarian laut. Dan memberi informasi penggunaan alat tangkap ikan yang lebih aman dibandingkan dengan bom dan portasium.
Melakukan patroli laut untuk menjaga perairan Natuna dari kapal-kapal asing.
Menyediakan cold storage di beberapa tempat untuk menyimpan ikan dan sebagai check point untuk pelelangan ikan.
Beberapa pelatihan pasca panen juga sudah diberikan pada nelayan dan masyarakat seperti membuat nugget ikan tongkol khas natuna, abon ikan tuna dan masih banyak yang lainnya.
Mulai memperkenalkan dan mengekspor ikan napoleon asal Natuna ke Hongkong dengan aturan dan syarat tertentu. Agar terintegrasi dengan baik dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Tentu saja usaha pemerintah ini tidak bisa berjalan dengan mulus tanpa bantuan kerja sama dari masyarakat Natuna.
Usaha yang dilakukan juga tidak bisa secepat kilat membuahkan hasil. Teruslah berusaha menjaga, melestarikan dan mengolah alam disekitar kita.
Indonesia kaya akan semua hal jika kita mampu mengolah dan menjaganya dengan baik.