Gisella Anastasia atau yang lebih dikenal dengan nama Gisel Idol finalis Indonesian Idol 2008 mengaku masih sering bertemu kekasihnya, Wijaya Saputra (Wijin), di tengah pandemi corona. Sebelum keadaan pandemi corona memburuk, Gisel mengaku sempat melakukan perjalanan dengan Wijin ke Bali. Lalu setelah itu keduanya kembali ke Jakarta dan mengkarantina diri masing-masing di rumah.
“Masih, masih (bertemu Wijin) ” jawab Gisel. kami kan soalnya dari awal karantina sudah dari Bali bareng, ya kami sudah bertukar udara yang sama, ya kami sih aman, masih ketemu,” kata Gisel melansir kompas.com
Kata Gisel, dia dan Wijin bahkan masih berolahraga bersama di sekitar kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta. sebelum akhirnya lokasi tersebut ditutup. ”Masih ketemu, biasanya kita lari bareng, terus ke pulang ke rumah masing-masing.
Awalnya kita kan di GBK, tapi nggak pernah posting-posting kan, karena kondisinya lagi begini. Bukan karena takut, tapi prihatin aja,” jelasnya. ”Sekarang GBK nya sudah tutup. Jadi di luar GBK, di pinggir jalan, itu kan gede. kosong, nggak ada orang,” ucap Gisel.
Meski demikian, Gisel dan Wijin tetap memperhatikan kondisi kebersihan mereka dan menjaga diri agar terhindar dari penyebaran virus corona. Selain itu, Gisel tak lupa untuk selalu menjaga kesehatannya dengan menggunakan masker dan hand sanitizer.
”Kita pun tahu benget, pakai masker, kalau keluar masuk mobil pake hand sanitizer. Jadi sampai rumah langsung mandi. Jadi melindungi diri sendiri, sehatnya masih dapat. Masih sehat juga otaknya karena nggak di rumah banget,” paparnya.
Menurut Gisel, tetap rutin berolahraga juga sebagai upayanya menjaga stamina agar tak mudah terpapar penyakit. “Jadi melindungi diri sendiri, sehatnya masih dapat, masih sehat juga otaknya karena nggak dirumah banget,” tambahnya.
Selain itu, di tengah pandemi ini, Gisella telah menutup sementara bisnis makanannya imbas pandemi virus corona. Ia pun kini khawatir akan nasib para karyawannya. ”Bisnis makanan, iya tutup sementara. Kalau aku sih mikirin karyawan. Untung aku dan partner jiwa kemanusiaannya masih lumayan,” katanya.
Gisel dan partner bisnisnya memikirkan solusi yang terbaik untuk karyawannya. Meski bisnis tutup, karyawan tetap harus bisa hidup dari hari ke hari. ”Jadi gimana caranya karyawan jangan sampe nggak kerja. Karena mereka kan butuh untuk hidup juga kan. Jadi dicari juga solusinya, biar nggak membengkak juga buat ke mereka. Ya berusaha lah yang terbaik, jangan sampai ada yang dirumahkan banget gitu,” lanjutnya.
Gisel tak memikirkan kerugian di masa seperti ini. Ia lebih memilih fokus pada nasib karyawannya. ”(Kerugian) Nggak itung. Untuk masalah kayak gini kayaknya kita nggak perlu deh (menghitung kerugian), mending fokus sama hal yang positifnya. Soalnya kalau fokus sama kerugian doang, yang penting masih bisa hidup, masih bisa bertahan. Karyawan masih bisa hidup, masih bisa bertahan, nggak ada yang kekurangan. Kita sudah cukup. Kalau bisa saling berbagi,” ungkap Gisel.