Daryono menambahkan, jika dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Bangkalan merupakan jenis gempa dalam. Lindu terjadi akibat adanya deformasi slab Lempeng Indo-Australia di kedalaman lebih dari 600 km. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
Dipengaruhi Gaya Tarikan Slab Lempeng ke Arah Bawah
Gempa dalam dengan hiposenter melebihi 300 km di Laut Jawa ini merupakan fenomena menarik karena jarang terjadi. Secara tektonik, zona Laut Jawa terletak di zona tumbukan lempeng yang memiliki keunikan tersendiri.
Pasalnya, di zona tersebut, Lempeng Indo-Australia menunjam dengan lereng yang menukik curam ke bawah Lempeng Eurasia hingga di kedalaman sekitar 625 km.
Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa Laut Jawa ini terjadi karena dipengaruhi gaya tarikan slab lempeng ke arah bawah (slab-pull). Karenanya, sudah sangat tepat jika hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa mekanisme sumber gempa ini berupa penyesaran turun.