detakhukum, Bogor – Stasiun Bogor masih ramai pengguna kereta rel listrik( KRL) pada hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sebagian wilayah Jawa Barat, Rabu( 15/ 4/ 2020) pagi.
Pantauan di lokasi, walaupun terdapat pembatas jarak di kursi KRL serta kursi tunggu stasiun, tetapi antrian masih terjadi ketika penumpang KRL hendak naik serta turun dari kereta. Pengguna KRL yang menuju ke Jakarta jumlahnya nyaris sebanding dengan pengguna KRL yang menuju ke Bogor. Mereka terlebih dulu diperiksa suhu badannya saat sebelum melakukan tap in di pintu masuk stasiun.
Operasional KRL di Stasiun Bogor terpantau masih wajar serta tiap jadwal keberangkatan mempunyai sela waktu sekitar 5- 10 menit. Hari ini, keberangkatan perdana dari Stasiun Bogor jam 04. 42 Wib.
Salah satu penumpang, Meldrick Richardson( 29) mengaku senantiasa memakai KRL untuk menuju tempat kerjanya di Kebon Sirih, DKI Jakarta.
Ia menyangka KRL bagaikan moda transportasi sangat efisien.” Sepanjang masih beroperasi, KRL jadi opsi, karna jika naik motor dari Bogor ke Jakarta jarak tempuhnya cukup jauh,” ucap Meldrick.
Tadinya, PT Kereta Commuter Indonesia( KCI) belum memutuskan usulan kepala daerah dari 5 wilayah, yakni Wakil Wali Kota Bogor, Walikota Depok, Wali Kota Bekasi, Bupati Bogor serta Bupati Bekasi untuk menghentikan sedangkan operasional layanan KRL milik KCI.
” Belum ada jika soal itu, nanti kami update lagi,” kata Manager External Relations PT KCI Adli Hakim, Selasa( 14/ 4).
Diketahui, 5 kepala daerah meminta penghentian sedangkan operasional KRL dalam rangka menunjang pelaksanaan PSBB di kawasan Bodetabek. Usulan kelima kepala daerah itu di informasikan dalam diskusi dengan pimpinan PT KAI serta PT KCI, lewat video konferensi, Senin( 13/ 4). (ayobogor)