Ketika kecil Achmad Zaky hanyalah seorang anak desa yang tinggal di Sragen, dia bukan anak orang yang istimewa bahkan tempat tinggalnya belum mendapat pasokan listrik dari PLN.
Dia mengenal komputer pada tahun 1997, ketika mendapat sebuah komputer dan beberapa buku pemrograman dari pamannya. Sejak saat itu Achmad Zaky mempunyai passion terhadap komputer & pemrograman komputer.

Ketertarikannya itu membuat Zaky mengikuti olimpiade Sains Nasional bidang komputer waktu SMA, tetapi yang menarik adalah waktu itu cita-cita Zaky adalah menjadi Entrepreneur atau Pengusaha.
Achmad Zaky lalu melanjutkan kuliah ke Institut Teknologi Bandung (ITB) dan dibangku kuliah ini dia merintis usaha pertamanya yaitu jualan Mie Ayam. Banyak yang mencibir usaha jualan mie ayam Achmad Zaky, setelah berjalan beberapa bulan akhirnya usaha itu tutup karena tidak mendapatkan keuntungan.
Semasa kuliah Achmad Zaky memutuskan untuk mendirikan sebuah perusahaan jasa konsultasi teknologi yang bernama Suitmedia bersama beberapa temannya dan Bukalapak adalah salah satu produk karya dari Suitmedia.
Achmad Zaky memulai Bukalapak menggunakan uang pribadinya, ia mendirikan Bukalapak dari kamar kos-kosan yang hanya berukuran 4x4m. Awal berdirinya Bukalapak tahun 2010 lalu, situs e-commerce online satu ini hanya dirintis oleh 3 orang saja.
Sejak saat ini Achmad Zaky aktif mengajak orang-orang untuk bergabung dengannya agar mau memasarkan produk mereka melalui Bukalapak.com. Ia mengajak para pedagang di mall untuk bergabung di Bukalapak, sayangnya respon yang diberikan para pedagan di mall sangat rendah.
Respon positif justru datang dari pedagang kecil dan UMKM, sejak itu Zaky dan tim Bukalapak fokus mengajak para pelaku usaha UMKM. Di tahun 2011, Bukalapak telah memiliki 10.000 pedagang yang bergabung dan jumlah tersebut terus bertambah. Hingga kini Bukalapak mampu menjadi salah satu marketplace terbaik di Indonesia.
Prestasi Achmad Zaky telah membuatnya masuk ke dalam daftar 10 pengusaha muda yang paling berpengaruh di Asia Tenggara. Pada tahun 2014, nilai transaksi Bukalapak mencapai US$80 juta atau sekitar Rp 1 triliun.
Dan pada Desember 2019 kemarin Achmad Zaky mundur dari Ceo Bukalapak dengan kekayaan mencapai Rp 1,5 triliun.