detakhukum.id – Tentara Militer Amerika Serikat (AS) mengaku lebih dari 50 persen tentaranya mengalami cedera otak, yang menjadi korban dari bom Iran di Pangkalan Militer Irak Ayn al-Asad.
Dalam laporan eksklusif, Reuters mengonfirmasi ada lebih dari 100 tentara AS yang mengalami cedera otak, pasca-serangan yang terjadi 8 Januari lalu.
Dari sumber pejabat AS media tersebut mengatakan angka korban bahkan naik 50% dari laporan Pentagon yang hanya 64 orang.
Gejala luka yang mereka derita bukan hanya sakit kepala, tapi juga pusing, sensitivitas yang meningkat pada cahaya hingga mual.
Sayangnya Pentagon menolak berkomentar soal hal ini. Meski sebelumnya sempat mengatakan kemungkinan peningkatan korban bisa terus bertambah sesuai dengan laporan para tentara.