Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nasional

Menteri Sosial RI Dialog Dengan Pilar-pilar Sosial Mendukung Program Penurunan Kemiskinan Yang Digagas Presiden

25
×

Menteri Sosial RI Dialog Dengan Pilar-pilar Sosial Mendukung Program Penurunan Kemiskinan Yang Digagas Presiden

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

detakhukum.id, Bogor – Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Saifullah Yusuf berdialog dengan pilar-pilar sosial merumuskan solusi atas permasalahan sosial di Kabupaten Bogor. Dialog berlangsung di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Sabtu (8/2/2025).

Para pilar sosial Kabupaten Bogor yang hadir berdialog diantaranya, SDM Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Tagana, Pelopor Perdamaian, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan pendamping Rehabilitasi Sosial (Rehsos).

Example 300x600

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Yusuf) hadir bersama Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, para Dirjen, dan jajaran Kementerian Sosial RI. Hadir, Anggota DPD RI, Alfiansyah Bustami Komeng, Forkopimda Kabupaten Bogor, Sekretaris Daerah Kabupaten, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor beserta jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

Gus Yusuf mengajak pilar sosial untuk dapat bersinergi dalam mendukung program penurunan kemiskinan yang digagas Presiden Prabowo.

“Presiden Prabowo Subianto menargetkan untuk mengurangi angka kemiskinan secara signifikan pada 2026. Kemiskinan ekstrim yang lebih 3 juta itu bisa nol persen pada tahun 2026, secepatnya tahun ini 2025 atau pada tahun 2026 harus sudah 0 persen,” ungkap Gus Yusuf.

Baca juga:  Kadis Perikanan Dan Peternakan Menabur Benih Ikan Nila 5000 Ekor Di Kali Sambil Tanam Pohon

Selain itu, Gus Yusuf menekankan pentingnya peran pilar-pilar sosial dalam menjalankan Program 12 PAS (Program Asistensi Sosial) dari Kementerian Sosial, yang ditujukan untuk membantu kelompok-kelompok rentan.

“Kita harus mengetahui apa yang harus kalian kerjakan, supaya yang kita layani bisa tersenyum, siapa yang perlu kita buat ketawa, yaitu yang dirumuskan dalam 12 pas” ujarnya.

Menurutnya, sasaran dari program tersebut meliputi anak-anak dalam situasi rentan, penyandang disabilitas, lansia, masyarakat berpendapatan rendah, korban bencana, perempuan yang rentan, individu bermasalah, serta mereka yang terpengaruh narkoba, HIV/AIDS, dan lainnya.

“Kabupaten Bogor terus mengalami kemajuan namun ada masalah-masalah sosial yang harus kita tangani bersama dengan kerja keras, agar kesejahteraan sosial masyarakatnya semakin meningkat,” tandas Gus Yusuf.

Baca juga:  Kecolongan, Raja Dangdut Bakal Diperiksa Polisi

Sementara menurut, Pj.Bupati Bogor, Bachril Bakri dalam sambutannya menjelaskan, dengan luasnya wilayah dan besarnya jumlah penduduk, tentunya potensi permasalahan sosial yang terjadi cukup besar bila dibandingkan dengan kabupaten kota lainnya. Berdasarkan data dinas sosial Kabupaten Bogor, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tahun 2024 tercatat sebanyak 2,7 juta orang.

“Sebagai upaya untuk menurunkan angka perlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) Pemkab Bogor memberikan bantuan secara langsung bagi 20 jenis PPKS pada tahun 2023, dan 13 jenis PPKS di tahun 2024.,” jelas Bachril.

Bachril menerangkan, beberapa masalah dihadapi dalam penanganan PPKS seperti belum terdata dengan baik PPKS yang mendapatkan bantuan sosial dan keterbatasan sumber daya SDM maupun anggaran.

“Pemkab Bogor juga mengoptimalkan “Graha Pancakarsa” sebagai Sistem Layanan Dan Rujukan Terpadu (SLRT) dalam penanganan PPJK, dan berbagai program strategis lainnya,” terang Bachril. (Supandi)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *