Tantangan dalam menjaga stabilitas bisnis dan kualitas hubungan di waktu yang sama. Siapa yang bisa ngertiin kita lebih baik dari pasangan? Siapa sih yang gak mau sukses bareng pasangan?
Pasti semua jawabannya adalah “Mau”, tapi gimana biar bisnis nggak jadi racun yang menghancurkan hubungan? yuk simak pembahasan singkat mengenai pasangan dalam hidup dan bisnis berikut:.
Cari Partner Bisnis Itu Susah
Mencari orang yang bisa mengeri visi kita dan kita mengerti visi dan etos kerja orang tersebut. Terkadang orang tersebut ya pasangan kita sendiri. Tentunya nggak selalu berbisnis dengan pasangan itu sebuah hal yang buruk.
Selama bisa membatasi dimana waktu untuk memikirkan pekerjaan dan waktu untuk menjalani kehidupan sebagai seorang pasangan. Karena kalau 24 jam membicarakan pekerjaan, bisa membuat kita burnout.
Dan di saat kita mulai jenuh, bisa-bisa berimbas pada kita berusaha “menghindari” pasangan untuk mencari kesenangan.
Pentingnya Komunikasi
Sebelum memulai, pastikan kita berdiskusi akan pembagian tugas dan hal-hal apa saja yang harus dihindari agar tidak merusak suatu hubungan. Dan sejak awal, harus menerima kalau pekerjaan dan bisnis, akan menjadi bagian besar dalam menjalankan hubungan kedepannya.
Karena dari awalnya bertemu untuk mencari kesenangan dan sekarang berubah menjadi bertemu untuk bekerja. Nikmati perjalanannya baik itu susah maupun senang. Karena menjalani susah senang bersama, bukankah esensi dari hidup berpasangan?
Jangan saling menyalahkan, support dan motivasi satu sama lain. Jika perlu, ambil sedikit waktu untuk quality time dengan diri sendiri agar bisa recharge. Untuk pasangan yang sudah menikah, jangan prioritaskan bisnis di atas hubungan.
Jika menjalankan bisnis sudah mulai toxic, ambil langkah untuk tetap menjaga hubungan. Karena bisnis dan kesempatan bisa datang dan pergi kapan saja. Tapi pasangan hidup, belum tentu.
