detakhukum.id, Bogor – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kini tengah bersiap memasuki fase normal baru melalui PSBB Transisi atau Proporsional.
Sejak PSBB Transisi dilakukan pada 27 Mei, nyatanya terdapat sisi negatif yang timbul ke permukaan. Salah satunya kembali meningkatnya volume kendaraan di jalanan Kota Bogor yang menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Eko Prabowo, mengklaim terjadi peningkatan volume kendaraan dari masa PSBB tahap III ke masa PSBB Transisi sebesar 25 persen.
”Ya jalanan sekarang ramai lagi. Kalau dikalkulasi kira-kira lonjakannya bisa 20 sampai 25 persen penambahan volume kendaraannya,” ujar Eko.
Pria yang akrab disapa Danjen ini sudah memerintahkan pasukannya mengatur lalu lintas dari pos pengaturan lalu lintas (gatur) di 10 titik Kota Bogor.
”Untuk ruas jalan yang kami pantau secara ketat adalah seputaran istana atau SSA, Empang, Yasmin, Bubulak dan Tol BORR,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas pada Dishub Kota Bogor, Dody Wahyudin, menjelaskan, jika dibandingkan waktu sembilan hari selama pelaksanaan PSBB tahap III yaitu pada 18 Mei sampai 26 Mei, maka jumlah kendaraan di Kota Bogor sekitar 540 ribu kendaraan.
”Data itu berdasarkan pemantauan di 10 titik cek poin dan simpang Ciawi menjadi yang terpadat dengan dibukanya lokasi perbelanjaan dan kuliner, menjadi magnet bagi pengunjung dari luar Kota Bogor.” ujarnya.