Sinopsis Film Hichki
Naina Mathur (Rani Mukerji) merupakan seorang guru yang mengidap sindrom Tourette, yaitu kelainan neurologis yang menyebabkan penderitanya mengeluarkan kata-kata atau melakukan gerakan tanpa bisa dikontrol dan secara spontan.
Setelah lulus menjadi sarjana pendidikan, Naina melamar ke berbagai sekolah untuk menjadi seorang guru. Namun, 12 sekolah yang dia lamar tak ada satu pun menerimanya karena sindrom yang dimilikinya itu.
Setelah mengalami penolakan demi penolakan, Naina akhirnya diterima di sekolah St. Notker’s, salah satu sekolah elit di kotanya. Naina kemudian dipercaya menjadi wali kelas 9F. Kelas yang diajar oleh Naina dihuni oleh murid-murid yang bermasalah dan oleh karena itu banyak guru yang menyerah dan tidak betah mengajar di kelas tersebut.
Naina mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dari murid-muridnya. Dia diejek dan dijahili. Namun, Naina tidak menyerah dan terus berusaha memperbaiki murid-muridnya.
Naina mengerahkan segala kemampuan dan melakukan pendekatan yang berbeda kepada murid-muridnya. Dia berusaha membuktikan bahwa murid-muridnya merupakan orang-orang yang mempunyai kemampuan seperti murid lainnya di sekolah tersebut.
Review:
Film Hichki ini seolah ingin menunjukkan pada dunia bahwa mereka yang pecundang bisa jadi pemenang.
Tak hanya itu, film ini juga mengkritik isu diskriminasi status sosial dan ekonomi dalam pendidikan. Dimana siswa kelas A yang dianggap paling pintar, cerdas, dan berprestasi ditambah anak-anak orang kaya dengan siswa kelas F yang merupakan kelompok kaum miskin yang dianggap bodoh, nakal, dan biang masalah.
Banyak pesan moral dalam film ini, salah satunya adalah kebesaran hati seorang guru. Bukan ketika ia menerima murid apa adanya, namun juga berani menanggung kesalahan yang dilakukan anak didiknya.
Film ini recommended banget buat ditonton terutama yang berprofesi sebagai guru dan juga Hichki tidak ada tarian ala indianya.
