Kesenjangan sosial bisa terjadi dimana saja. Di dalam penjara yang diisi oleh orang-orang kriminal pun bisa terjadi, seperti dalam film ini. Film Spanyol arahan sutradara Galder Gaztelu-Urrutia ini menggambarkan eksperimen brutal pada suatu kondisi sosial di dalam penjara vertikal.
Film ini menceritakan seorang pria bernama Goreng yang terbangun di sebuah lantai 48 yang sempit dan begitu pengap. Hanya ada seorang kakek tua yang menemaninya, kakek tua itu bernama Trimagasi. Kakek Trimagasi menjelaskan bahwa mereka berada di dalam sebuah penjara vertikal. Setiap lantai berisi satu sel dan setiap sel dihuni oleh dua orang saja.
Makanan akan didistribusi melalui sel paling atas dan berlanjut sampai sel paling bawah. Penghuni di sel paling atas diizinkan untuk memakan makanan sebanyak mungkin.
Sementara itu, orang-orang di bawah hanya bisa memakan sisa dari sel atas. Di waktu tertentu, sel-sel tersebut akan ditukar sehingga tidak selamanya yang berada di teratas akan makmur begitu pula sebaliknya.
Masalahnya, bagaimana cara mereka bertahan hidup saat tidak ada makanan yang tersisa dari atas untuk mereka yang berada di lantai paling bawah?
