detakhukum.id, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak ingin ada pegawai yang mengkhianati visi Kementerian Keuangan di tengah situasi berat dalam pandemi Covid-19.
Saya tidak ingin dalam situasi ini ada juga orang-orang di Kemenkeu yang malah ikut-ikutan waduh ini situasinya.Karena itu adalah menyalahi atau bahkan saya sebut mengkhianati satu visi,satu keluarga.Kita semuanya harus saling menjaga dari berbagai sisi, kata Sri Mulyani dalam Town Hall Meetin kementerin keuangan,Jumat, (19/6).
Dia menuturkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN,belanja naik dan penerimaan turun.Hal itu membuat defisit APBN naik yang tadinya didesain 1,76 persen, sekarang akan di atas 6 persen dari Produk Domestik Bruto.
Sri Mulyani mengatakan hal itu artinya keuangan negara mengalami tekanan luar biasa besar. “Jadi kalau Anda semua keluarga besar Kementerian Keuangan yang mengelola keuangan, saya berharap Anda semua memiliki solidaritas rasa bahwa yang sedang kita kelola ini tekanannya luar biasa besar,” ujarnya.
Artinya,kata dia,Kemenkeu membutuhkan kerja yang semakin keras, semakin cerdas, makin antisipatif. “Untuk menjaga agar kondisi keuangan negara dalam tekanan yang berat dia tidak menjadi suatu tambahan masalah,” kata Sri.
Kemenkeu,kata dia,harus terus mengelola keuangan dengan baik di tengah tekanan dan bertahap dapat menyehatkan perekonomian kembali.
“Itulah tugas kita,di mana pun Anda berada,di mana pun fungsi anda,anda harus ikut merasakan bahwa sekarang ini instrumen utama yaitu keuangan negara sedang menjalani suatu tugas yang luar biasa sangat beratnya,” kata Sri Mulyani.(Tep/Red)