Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Politik

Wakil Ketua MPR Minta Polri Ikut Kawal Anggaran COVID-19

14
×

Wakil Ketua MPR Minta Polri Ikut Kawal Anggaran COVID-19

Sebarkan artikel ini
Foto: MPR RI
Example 468x60

detakhukum.id, Jakarta – Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengucapkan selamat Hari Bhayangkara yang ke 74 dan berharap agar Polri lebih bekerja untuk rakyat, utamanya di era pandemi.

Pria asal Pulau Bawean ini juga mengakui tantangan Polri kedepan akan semakin berat. Untuk itu dirinya meminta kepolisian untuk dapat mencegah tindakan yang dapat menghambat penanganan COVID-19.

Example 300x600

“Polri ikut mengawal pelaksanaan anggaran COVID-19 yang sedemikian besar, mencapai Rp 695,2 triliun agar tepat sasaran,” ujar Jazilul dalam keterangannya, Rabu (1/7/2020).

Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu tak hanya berharap Polri aktif mengatasi penularan COVID-19. Ia juga ingin korps baju cokelat itu berperan serta membantu pemulihan ekonomi nasional. Menurut Jazilul Fawaid salah satu lembaga penegak hukum itu mempunyai pekerjaan rumah (PR) yang segera dituntaskan.

PR yang dimaksud adalah meningkatkan citra sebagai polisi yang promoter (profesional, modern, dan terpercaya). Diakui oleh Jazilul di bawah kepemimpinan Idham Azis, Polri telah melakukan perombakan besar-besaran dalam rangka membangun soliditas internal yang dinilai cukup bagus. Langkah itu pula yang tak lupa diapresiasi oleh pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu.

Baca juga:  Politikus PKS Sebut Jokowi Parah soal Mudik-Pulang Kampung

“Kami mengapresiasi apa yang dilakukan Pak Idham Azis,” paparnya.

Meski demikian Jazilul menekankan, yang lebih penting adalah bagaimana Polri bisa lebih solid dan memperbaiki budaya kerja yang lebih profesional.

“Tentu perbaikan internal yang dilakukan saat ini mengarahnya ke yang lebih baik. Juga penting dilakukan adalah bagaimana Polri bisa meningkatkan kinerja nyata dalam rangka membangun ketertiban dan keamanan,” imbuhnya.

Disisi lain, banyak pandangan yang berbeda terutama dari kalangan masyarakat terhadap kinerja Polri. Menanggapi hal yang demikian, Jazilul menuturkan pandangan masyarakat terhadap kepolisian harus dijadikan acuan untuk semakin meningkatkan kinerjanya.

Di lapangan diakui kedisiplinan aparat kepolisian yang jumlahnya besar terkadang ada tindakan atau penanganan dari aparat kepolisian yang berlebihan atau melampaui kewenangan.

“Ini harus lebih didisiplinkan agar kepolisian bisa melakukan penegakan hukum yang benar,” tegasnya.

Baca juga:  Fadli Zon: Meski Terlambat, Pemerintah Segera Karantina Wilayah Corona!

Sementara itu, perihal masa jabatan Kapolri Jenderal Idham Azis yang akan segera berakhir, Jazilul Fawaid berpesan agar Idham Azis meninggalkan warisan yang baik di masa sisa tugasnya sekitar enam bulan ke depan. Diungkapkannya legacy selama kepemimpinan Idham Azis baru pada percepatan perombakan internal.

“Membangun citra dan kinerja yang profesional untuk aparatur, itu yang penting dilakukan oleh Pak Idham. Kultur kinerja sudah cukup membaik tapi masih perlu dilanjutkan,” jelasnya.

Terkait penggantian di pucuk pimpinan Polri, Jazilul Fawaid mengatakan pemimpin yang bagus ditandai dengan munculnya kader-kader atau pengganti yang lebih bagus. Lebih lanjut dikatakan, Idham Azis bertindak profesional dalam mengangkat atau mempromosikan para jenderal di kepolisian untuk mengganti dirinya.

Ia berharap di akhir kepemimpinannya agar mampu memunculkan calon pengganti yang terpercaya yang memang diharapkan oleh masyarakat.

“Siapa itu? Ya Kepolisian sudah punya caranya sendiri,” pungkasnya. (dtk)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *